51 tahun
51 tahun seolah jadi pengingat begitu kuat dia berjuang. Tangguh dan mandiri adalah apa yang selalu saya pelajari saat melihat Ibu. Buat saya beliau janji tuhan paling nyata cermin pengingat agar tak lupa bahwa ada manusia yang sangat mencintai saya dan tak boleh saya kecewakan. Mulia berkata tak ada yang lebih penting dari Ibu, bahkan solat Sunnah sekalipun. saya tahu bagaimana beliau berjuang membesarkan anak egois ini, maka sampai kapan pun tidak akan ada kebaikan Ibu yang bisa saya ganti setimpal. Saya masih ingat betul, lengan kanan Ibu adalah guling istirahat favorit saya ketika kecil. Ibu bernyanyi tanpa sumbang untuk mengantar anak yang penakut ini tidur. Sukar, nyaris mustahil bila ada niatan mencari sentuh selembutnya, suara seindahnya dan air mata yang mampu memantik cemas. Beliau teristimewa. Suara pelan ditiap obrolannya dengan Tuhan adalah lampu kuning bagi saya agar jangan mengecewakan. Wajar dan tentu sesekali suara keras jadi wajah peringatan bila ada kesa...