It’s oke to be Alone

Selamat malam… sudah lama sekali saya tidak mampir kesini mulia. Maaf karena saya sedang sok sibuk mempersiapkan dan mengejar apa yang ketika teringat akan selalu saya sebut “cita-cita”. Kali ini ceritanya akan tentang perjalanan saya ke Malang. Tapi tulisan kali ini lebih membahas tentang alasan mengapa saya kesana.dan kenapa malang?
Saat saya memutuskan pergi ke malang tak banyak yang tau. Selain memang tak berniat memberi tau saya ingin menikmati “kesendirian” yang menurut orang adalah “kesengsaraan”. Ini adalah kali pertama saya kesana. Dan malang buat saya adalah kesalahan… ya mereka salah memberikan nama untuk tempat yang indah ini. Karena kata malang jelas bukan kata yang tepat untuk mendefinisikan sebuah “keberuntungan”.
Diperjalanan kesana saya banyak bertemu sesuatu yang baru. Saya pernah berkata bahwa people watching adalah terapi yang “menyembuhkan” buat saya. Entah kenapa lelah pikiran ini seolah-olah berangsur pulih saat saya sedang melihat secara intens hubungan yang terjadi antara manusia & manusia. Terutama saat mereka bicara.
Kemudian saya melihat sosok dirinya.. saat itu dia sedang duduk sendiri dan entah apa yang ditunggu. Tatapannya kosong tapi saya tau dia sedang mempersiapkan sesuatu. Sekitar 15 menit terdiam akhirnya dia kembali melanjutkan perjalanannya kesuatu tempat.
Saat saya sedang melihat dia,saya kemudian seperti sedang melihat refleksi diri saya dan juga banyak orang dalam suatu kesendirian. Mengingatkan saya tentang kalimat yang pernah saya baca disebuah buku.. “kesendirian bukan berarti sebuah kesepian”.
Hal ini menjadi bahasan yang menarik, karena kadang kita butuh menyendiri untuk mengevaluasi diri dan berdialog dengan pikiran. Dan malang adalah salah satu pilihan saya. Tempat dimana tak pernah sekalipun saya kesana tempat dimana saya merasa asing. Duduk disuatu sudut kota batu hanya untuk memperhatikan orang-orang selama berjam-jam. Entah apa yang saya pikirkan dalam momen tersebut. Banyak,terutama untuk memikirkan “keresahan”. Resah yang tentu saja berguna, seperti mempertanyakan “apa yang sudah saya lakukan dalam hidup?”.
Karena ketika bicara tentang hidup, maka saya selalu terpikirkan kata-kata dari seorang Hamka. “kalau hidup sekedar hidup, Babi dihutan juga hidup”. Kata-kata yang selalu mendorong saya untuk paling tidak memberikan arti dalam kehidupan yang saya punya.
Terkadang kesendirian mampu memisahkan saya dengan hal-hal duniawi yang tidak perlu saya lakukan. Seperti ngurusin hidup orang lain dari pada ngurusin hidup sendiri.. kadang memang kamu membutuhkan malam-malam kesendirian untuk kamu mengejar mimpimu. Keluar dari zona nyaman. Sampai kehilangan banyak teman, hanya untuk menemukan dirimu yang baru karena terkadang burung yang terbang sendirian adalah dia yang punya sayap paling kuat.
So it’s oke to be Alone

Komentar

Postingan populer dari blog ini

51 tahun

Kepada Angin

ini tentang seni merasa cukup